Rabu, 21 Agustus 2013

PENDIDIKAN USIA DINI PERTAMA KALI ANAK MENGENAL BANGKU SEKOLAH

Sejak lahir kita sudah di karunai kemampuan untuk belajar,setiap anak yang lahir di dunia akan menemukan titik terang dalam hidupnya jika kita sebagai orang tua salah dalam mengarahkan jalan pendidikan yang baik untuk generasi penerus maka suatu saat nanti kita sebagai orang tua akan menyerah menghadapi mereka yang tentunya belajar menciptakan seperti apa yang kita ciptakan dalam IMAJINASI mereka

Perlu di sadari Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.



selain anak yang belajar memahami orang tua kita sebagai orang tua juga harus belajar memahami prilaku dan kemampuan anak,maka dari itu belajar melihat situasi anak dalam segala hal. di saat dewasa nanti tidak mungkin kita sebagai orang tua menunggu mereka pulang sekolah namun di USIA DINI kita bisa belajar memahami seberapa besar seorang anak akan kembali ke tangan ORANG TUA mereka sendiri

Secara garis besar pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.


Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
  1. Objektif.
  2. Metodis
  3. Sistematis.
  4. Universal.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:
  • Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.
  • Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
banyaknya anggapan bermunculan bahwa pendidikan prasekolah dianggap sama dengan sekolah, sehingga tidak menganggap salah jika anak prasekolah diajarkan materi sekolah dasar seperti baca tulis hitung. Kondisi ini muncul akibat adanya pandangan headstart yang lebih mementingkan IQ. Era headstart ini menekankan bahwa anak harus serba bisa ini-itu sehingga cenderung dipaksa belajar terlalu dini yang mengakibatkan banyaknya muncul kasus antisocial personality disorder, learning disability, dan masalah-masalah lainnya. Indikator yang terlihat jelas akibat headstart ini adalah kualitas lulusan yang rendah, tingkat stres remaja yang tinggi, tawuran, dan lain sebagainya.

Tahun 1980-an, sebuah kritik dari National Association for Education of Young Children (NAEYC) menyatakan betapa tidak efektifnya upaya pendidikan seperti ini yang telah mematikan semangat dan kecintaan anak untuk belajar. Era headstart akhirnya berganti dengan heartstart yang mementingkan kecerdasan emosi.

Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.

Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini
  • Infant (0-1 tahun)
  • Toddler (2-3 tahun)
  • Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)
  • Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)
Sudah sadarkah pemerintah,para Guru Dan Orang tua tentang bagaimana Seorang anak akan mengatakan "SAYA INGIN DIMENGERTI"

Sumber :